Pembaca yang budiman, 
siapapun serta apa pun jabatan kita saat ini apakah kita seorang 
pengusaha sukses, pejabat tinggi, direktur,entertainment dll, status 
kita sebagai seorang anak tidak akan pernah berubah dimata ibu kita.
 Dibalik kebesaran diri kita, kita tetaplah sebagai seorang anak yang 
sampai kapanpun membutuhkan seorang ibu. Sadar ataupun tak sadar, jadi 
apa kita saat ini yaitu karena peran, hasil ikhtiar serta doa orang tua 
kita dalam membesarkan, mengasuh serta mendidik kita selama ini.
Kesuksesan kita jadi 
seorang pribadi unggul adalah kerja keras orang tua kita dalam cetak 
diri kita. Tanpa tekad dan semangat orang tua dalam membina 
anak-anaknya, kita ini tak memiliki arti apa pun dihadapan manusia 
maupun Allah.
Pengorbanan orang tua 
tidak akan pernah sebanding dengan pengorbanan yang kita lakukan untuk 
mereka. Sebesar apa pun harta yang kita keluarkan, akan tidak pernah 
dapat menggantikan cucuran keringat serta kelelahan orangtua kita.
Begitu naifnya, kesibukan 
kita pada berbagai urusan kerap menyebabkan kita tak dapat jadi pelayan 
yang terbaik buat orang tua kita, khususnya dihari-hari tuanya, meskipun
 sebenarnya selama ini mereka selalu siap melayani kita kapanpun, disaat
 longgar ataupun sempit, sulit maupun suka.
Yang lebih mengagumkan, 
dihari tuanya itu dimana tiada harta serta tenaga yang besar, mereka tak
 pernah berhenti untuk mendukung kesuksesan kita lewat doa-doanya, 
sesaat kita terkadang lupa untuk mendoakannya, kita bahkan juga 
terburu-buru beranjak untuk segera mengerjakan pekerjaan kita setelah 
menunaikan ibadah sholat. Astagfirullahaladzim….. Ya Allah… ampunilah 
kami yang sudah mendholimi ibu serta ayah kami….
INSAN BERTAQWA KUNCI KEBAHAGIAAN ORANG TUA
Abdurrahman bin Mas’ud 
pernah bertanya pada Rasulullah mengenai amal yang paling disukai oleh 
Allah. Rasullullah menjawab, ”Sholat pada waktunya. ”Dan setelah itu, 
”berbuat baik pada orang tua”. Ini berarti kalau berbakti pada orangtua 
merupakan amalan terbaik ke-2 setelah sholat tepat waktu..
Kasih ibu (ayah) yg tidak 
terhingga pada kita tidak akan pernah terbalaskan. Tak ada sesuatu yang 
paling menggembirakan ibu serta ayah ketimbang lihat anaknya bisa 
menyenangkan hati, berbakti, taat, sopan santun serta cerdas. Begitu 
pula sebaliknya tiada sesuatu yang lebih menyedihkan hati mereka dari 
pada lihat anaknya durhaka, pembangkang, tak sopan serta bodoh.
Kesholihan diri kita yaitu
 penghibur hati sekaligus jadi penolong bagi ibu ayah (kelak saat mereka
 meninggal) kita. Dengan predikat kita saat ini, tanpa pangkat “sholih” 
cuma bakal menyengsarakan ibu ayah kita. Kita bakal selalu jadi beban 
untuk hari tua mereka.
Pembaca yang budiman, 
yakinlah, saat kita berbuat baik pada ibu ayah kita, Allah pasti akan 
menjadikan anak-anak kita kelak berbuat baik juga pada kita. Kebahagiaan
 yang kita berikan kepada ibu ayah kita saat ini, kelak akan kita tuai 
dengan kebahagiaan yang akan diberikan oleh anak-anak kita.
 Keikhlasan 
kita merawat serta mengasihi ibu ayah kita bakal membuahkan keikhlasan 
anak-anak kita dalam merawat serta mengasihi kita. Sungguh…. Allah yang 
rahman serta rahim yaitu Maha Adil…
“Allahu robbi…ampunilah 
kami yang sampai saat ini belum dapat membahagiakan ibu ayah kami. 
Lindungilah ibu ayah kami dalam naungan kasih sayangmu yang Maha Luas 
serta masukkanlah mereka dalam surgaMu yang berlimpah kenikmatan serta 
kebahagiaan yang abadi”
