Sesudah dialog antara ruh Aslina & ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Dulu dua malaikat memimpinnya kembali, dirinya berjumpa dgn wanita yg beramal shaleh yg mukanya bercahaya & wangi. Dulu ruh Aslina dipindah kursi yg empuk & didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seseorang wanita yg menutup aurat, wajahnya elegan. Ruh Aslina tanya pada wanita itu.
 ”Siapa anda?” dulu wanita itu 
menjawab, ”Akulah (amal) anda.” Kemudian dirinya dipindah dengan dua 
malaikat & amalnya terjadi menelurusi lorong ketika menyaksikan 
penderitaan manusia yg disiksa.
Di sana beliau menonton satu orang laki laki yg memikul besi yg amat berat, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak & baunya menjijikkan. Ruh Aslina tanya pada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab, “orang tersebut waktu hidupnya gemar membunuh orang”.
Dulu dilihatnya orang yg yg kulit & dagingnya lepas. Ruh Aslina tanya lagi ke amalnya mengenai orang tersebut. Amalnya mengemukakan bahwa manusia tersebut tak sempat shalat.
Setelah Itu kelihatan serta oleh ruh Aslina manusia yg dihujamkan besi ke tubuhnya. Nyatanya orang itu yaitu manusia yg gemar berzina. Terlihat pula orang saling bunuh, manusia itu saat hidup gemar bertengkar & meneror orang lain. Dilihatkan serta terhadap ruh Aslina, orang yg ditusuk dgn 80 tusukan, tiap-tiap tusukan terdapat 80 mata pisau yg tembus ke dadanya, dulu berlusiaan darah, orang tersebut menjerit & tak ada yg menolongnya. Ruh Aslina tanya terhadap amalnya.
& dijawab orang tersebut ialah orang pun senang membunuh. Ada pun orang yg dihempaskan ke tanah dulu dibunuh. Orang tersebut merupakan anak yg durhaka & tak akan memelihara orang tuanya waktu didunia. Perjalanan menelusuri lorong diwaktu tetap berlanjut.
Sampailah ruh Aslina di tengah malam yg gelap, kelam & amat pekat maka dua malaikat & amalnya yg ada disisinya tidak kelihatan. Tiba-tiba muncul nada orang mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah & Allahu Gede. Tiba-tiba ada yg mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu nyata-nyatanya tasbih yg mempunyai biji 99 butir.
Perjalanan 
berlanjut. dia kelihatan tepak tembaga yg sisi-sisinya mengeluarkan 
cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak 
terdapat batangan emas. Ruh Aslina tanya kepada amalnya mengenai tepak 
itu. Amalnya menjawab tepak tersebut yakni husnul khatimah.(Husnul 
khatimah dengan cara literlek berarti akhir yg baik. Merupakan kondisi 
di mana manusia terhadap akhir hayatnya dalam kondisi berbuat baik).
Seterusnya ruh Aslina mendengarkan adzan seperti adzan di Mekkah. dia pula mengemukakan pada amalnya. ”Saya ingin shalat”. Dulu dua malaikat yg memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya juga bertayamum, aku shalat seperti beberapa orang didunia shalat,” ungkap Aslina.
Kemudian dirinya kembali dipimpin buat menyaksikan Masjid Nabawi. Dulu diperlihatkan pun pada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya jelas. Berikutnya beliau menonton cahaya seperti matahari namun agak mungil. Cahaya itu pula berkata terhadap ruh Aslina. ”Tolong kau sampaikan terhadap umat, buat bersujud di hadapan Allah”.
Seterusnya ruh Aslina melihat miliaran manusia dari beraneka ragam abad berkumpul di satu arena lapang yg amat luas. Ruh Aslina cuma berjarak kira kira lima m dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu bicara. ”Cepatlah kiamat, saya tidak tahan lagi di sini Ya Allah”, manusia-manusia itu pula memohon, ”Tolong kembalikan saya ke dunia, saya ingin beramal.
” Begitulah di antara narasi Aslina kepada apa yg diliat 
ruhnya disaat dirinya mati suri. Dalam kesaksiaannya beliau selalu 
menggandeng hadirin yg datang terhadap jumpa alumni ESQ itu buat 
bertaubat & beramal shaleh pun tak melanggar aturan Allah. ”Apa yg 
di sampaikan Aslina, barangkali bukti yg ditunjukkan Allah pada kita 
seluruhnya, ” ujarnya.
Menyikapi kesaksian Aslina yg menyaksikan beberapa orang berteriak mau dikembalikan ke dunia & mau beramal pun penelitian Raymond yg menyebut ”aku mau biar saya bisa kembali & membatalkan semuanya.”
Menyikapi kesaksian Aslina yg menyaksikan beberapa orang berteriak mau dikembalikan ke dunia & mau beramal pun penelitian Raymond yg menyebut ”aku mau biar saya bisa kembali & membatalkan semuanya.”
Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100 :
“Hingga bila datang kematian terhadap satu orang dari mereka, ia bicara : Ya, Tuhanku kembalikanlah saya(ke dunia)” (99)
“Agar saya berbuat amal yg saleh pada yg sudah saya tinggalkan. Sekali-kali tak.
'
Sesungguhnya itu yakni perkataan yg diucapkannya saja. 
& di hadapan mereka ada dinding hingga hri mereka dibangkitkan.” 
(100)
Juga Sebagai penguat dalil supaya manusia bertaubat, dikutipkan pula Quran Surat Az-Zumar ayat 39 :
”Dan kembalilah anda terhadap Tuhan-Mu, & berserah dirilah Kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu setelah itu anda tak bakal ditolong (lagi)
Juga Sebagai penguat dalil supaya manusia bertaubat, dikutipkan pula Quran Surat Az-Zumar ayat 39 :
”Dan kembalilah anda terhadap Tuhan-Mu, & berserah dirilah Kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu setelah itu anda tak bakal ditolong (lagi)
