Mengapa
Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur�an? Pertanyaan ini sering muncul
bagi setiap umat manusia. Kita tahu bahwa Dajjal adalah makhluk yang
akan keluar dari perut bumi pada hari akhir zaman nanti.
Hal ini bisa
dijadikan sebagai tanda datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, kali ini
akan kita bahas kenapa Allah SWT tidak menyebutkan tentang dajjal dalam
kitab suci Al-Qur�an.
![]() |
Sumber: Kumpulanmisteri.com |
Dajjal
merupakan cobaan atau fitnah terbesar dimana Nabi Muhammad SAW sangat
khawatir jika hal ini terjadi pada umatnya. Hal ini membuat seluruh Nabi
menjelaskan hal-hal mengenai Dajjal pada umatnya. Oleh karena itu,
Rasul meminta kepada kita agar berlindung pada Allah dari fitnah Dajjal
pada setiap sholat.
Di
dalam Al-Qur�an disebutkan banyak tanda-tanda hari kiamat, baik itu
kiamat kecil ataupun kiamat besar. Salah satu tanda-tandanya adalah
terbelahnya bulan. Selain itu, munculnya Ya�juj dan Ma�juj dan dibukakan
pintunya juga menjadi tanda-tanda hari akhir akan datang.
Begitu juga
dengan beberapa tanda-tanda lainnya namun berbeda dengan hal itu.
Tanda-tanda keluarnya Dajjal tidak pernah dikatakan dalam Al-Qur�an
secara eksplisit. Lalu mengapa tidak ada penyebutan kemunculan Dajjal
menurut Al-Quran secara langsung?
Tentunya karena hanya Allah SWT yang
maha mengetahui tentang kedatangan hari akhir. Ada juga pendapat lain
yang mengatakan bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di
dalam Al-Quran sebagai bentuk penghinaan terhadap Dajjal di hari kiamat
yang mengakui dirinya sendiri adalah tuhan.
Rasulullah
pernah bersabda bahwa terdapat tiga tanda dimana pada saat itu tidak
bermanfaat lagi iman kita hingga datang binatang melata, Dajjal, serta
matahari yang terbit dari barat. Lebih lanjut, terdapat surah yang
mengatakan jika tidak ada satu ahli kitab pun, kecuali beriman kepada
Nabi Isa sebelum kematiannya.
Dalam
sebuah hadits dijelaskan bahwa kaum Quraish bersorak-sorak karena Isa
dijadikan sebagai perumpamaan. Mereka bertanya siapakah yang lebih baik,
Tuhan orang Quraish atau Isa. Sebenarnya perumpamaan itu tidak
ditujukan pada mereka, hanya saja mereka adalah kaum yang suka
bertengkar. Isa hanyalah seorang hamba sama seperti nabi-nabi lainnya.
Allah memberikan nikmat berupa kenabian pada Isa sebagai bukti akan
kekuasaan Allah bagi Bani Israil. Sesungguhnya Isa mengetahui peristiwa
hari kiamat itu.
Dalam
suatu hadits, Isa merupakan orang yang membunuh Dajjal pada hari akhir
nanti. Penyebutan Isa ini menunjukkan bahwa terdapat pembahasan Dajjal
di dalamnya meski tak secara langsung. Sebuah hadits juga menjelaskan
bahwa Rasulullah pernah bersabda tidak akan datang hari kiamat hingga
muncul 10 tanda, yakni keluarnya asap, Dajjal, hewan melata, dan
matahari yang terbit dari barat.
Secara
mutlak, Dajjal merupakan cobaan atau fitnah paling besar yang ada di
bumi ini. Sebuah hadits menjelaskan jika antara penciptaan nabi Adam dan
datangnya hari kiamat, tidak akan ada makhluk lebih besar daripada
Dajjal.
Pada
riwayat Hadits Dajjal lain menyebutkan, Rasulullah berdiri di hadapan
manusia dan menyanjung Allah dengan sanjungan untuk-Nya, kemudian beliau
menyebut Dajjal dan mengatakan jika ia memperingatkan pada umat manusia
bahwa setiap nabi pastilah mengingatkan umatnya mengenai Dajjal. Namun,
Rasulullah menyampaikan satu hal mengenai Dajjal yang belum pernah
disampaikan oleh Nabi lainnya, yakni Dajjal memiliki mata sebelah yang
buta, sedangkan Allah tidaklah buta.
Selain
itu, Rasulullah pernah bersabda bahwa tidak ada yang ditakutkan oleh
Nabi kecuali datangnya Dajjal pada umat manusia. Apabila Dajjal keluar
sebelum Rasul wafat, maka beliau akan melindungi umat manusia. Sedangkan
jika ia datang setelah Rasul wafat maka setiap orang akan membela
dirinya sendiri.
Sebagai
seorang muslim, kita harus meyakini adanya hari kiamat, meskipun kita
tidak tahu kapan peristiwa itu akan terjadi. Kita hanya perlu
memperbanyak bekal untuk hari akhir kelak dan menjadi umat Rasulullah
SAW sehingga dapat bertemu beliau di surga nanti.
Sumber: Kumpulanmisteri.com